28.12.05

Perkembangan Auditorik, Perkembangan Komunikasi Oral serta Deteksi Dini Gangguan Pendengaran dan Wicara

Perkembangan Auditorik

Perkembangan auditorik memerlukan perhatian oleh karena sangat terkait dengan perkembangan wicara. Adanya gangguan pada perkembangan auditorik mengakibatkan proses imitasi suara-suara tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Gestasi 20 minggu : khoklea secara fungsional telah matur ( sama dengan manusia dewasa ), hanya ukurannya saja yang berbeda

Janin 24-25 minggu : reflek auropalpebral (mengejapkan mata sebagai respon terhadap bunyi percakapan di sekitarnya)

0-4 bulan

Stimulus bunyi yang diterima oleh bayi akan memberikan respon berupa Behavior Responses, yang dapat berupa.

- auropalpebral

- eye widening

- grimacing (mengerutkan dahi seperti menahan sakit)

- heart rate meningkat

- cessation (ketika tiba-tiba ada bunyi keras maka bayi sejenak berhenti menyusu)

- reflek Moro (seperti terkejut)

4-7 bulan

Pada usia ini otot sternokleidomastoideus bayi dan otot-otot leher lain telah cukup kuat. Sehingga respon terhadap bunyi sudah lebih komplek dengan melibatkan sistem motorik dan kemampuan melokasisasi sumber bunyi mulai tampak. Bayi usia ini dapat diberikan stimulus berupa tepuk tangan atau pukulan sendok pada cangkir (atas cangkir untuk nada tinggi dan bawah cangkir ntuk nada rendah)

4 bulan : memutar kepala pada sumbu horizontal namun masih lemah dan belum konsisten

7 bulan : horizontal (menengok) sudah adekuat dan cepat namun ke arah bawah masih lemah, oleh karena itu jangan berikan stimulus dari arah kaki bayi

7-9 bulan

Putar kepala cepat dan identifikasi sumber bunyi tepat

9-13 bulan , maturasi perkembangan ausitorik mencapai puncaknya

12 bulan : keingintahuan terhadap sumber bunyi pesat, dapat mencari ke atas

13 bulan : lokalisir semua arah sumber bunyi cepat

>2 tahun , pemeriksaan sulit dilakukan oleh karena adanya

Reaksi habituasi : berupa rasa bosan oleh karena stimulus hanya berupa tepuk tangan

Reaksi inhibisi : mulai adanya rasa takut dan malu terutama karena situasi pemeriksa yang kurang bersahabat sehingga anak tidak mau merespon bahkan menolehpun

Perkembangan Komunikasi Oral

Maturasi perkembangan wicara berjalan selaras dengan perkembangan auditorik.

Lalu bagaimanakan awal proses belajar bicara?

Neonatus ( 0 – 1 bulan)

Pola wicara paling dominan : menangis

Akhir masa neonatus :perbedaan pola tangisan untuk keadaan keadaan tertentu misal lapar, haus, atau berisik. Hal ini oleh ibu yang telah berpengalaman dapat diketahui dengan cepat.

2-3 bulan

Kontrol motorik otot mult sudah mulai berkembanga sehingga artikulasi mulai terbentuk

Produksi vowel, tertawa, mengoceh tanpa arti (babbling)

4-6 bulan

True babbling / lailling (sudah ada sedikit kejelasan makna), misalnya mamama- papapa, 2 konsonan (m,p) serta 1 vokal (a) adalah 3 huruf pertama yang dikenal oleh seorang manusia. Adapun hal ini belum berati bayi sudah dapat berbicara dan mengerti. Diperlukan pengertian spesifik untuk menilai seorang bayi apakah memang telah dapat berbicara dan mengerti.

Sebagai contohnya tidaklah dapat sepasang orangtua berbahagia ketika mendengar bayinya ” memanggil” mama atau papa padahal kta ketahui kakak bayi tersebut terbiasa memanggil kedua orangtuanya dengan ummi dan abi misalnya.

Gerak lidah berkembang

Reaksi terhadap bunyi mainan

Eksperimen vokal

Merangkai vowel dan konsonan (5 bulan)

6-10 bulan

Ocehan berkurang

Mengerti NAMA

Memahai arti TIDAK sebagai contoh seorang bayi telah mengerti ketika ibunya melarangnya dengan berkata tidak sehingga sang bayi tidak lagi menarik-narik kelambu atau menarik rambut kakaknya

Mengerti SALAM (lambaian tangan tanda berpisah dengan ucapan dadah)

11-18 bulan

Kata pertama yang berarti diucapakan oleh anak di usia ini misalnya: mimik, maem

12-14 bulan : instruksi sederhana

Menunjuk bagian tubuh

Kalimat dengan 2-3 kata

Deteksi Dini Gangguan Pendengaran dan Wicara

12 bulan : belum babbling

18 bulan : belum mengucapkan 1 kata yang berarti

24 bulan : belum dapat mengucapkan lebih dari 10 kata

30 bulan : belum dapat merangkai 2 kata


Mengoceh : proses untuk bicara

Contoh Jadwal Pemberian Makanan dan Minuman pada Bayi yang Mendapat ASI

Makanan

2 mg-2 bl

2-4 bl

4-6 bl

6-8 bl

8-10 bl

10-12 bl

ASI

On demand (sesuai dengan kemauan bayi)

Buah

2x

11:00

15:00

2x

11:00

15:00

2x

11:00

15:00

2x

11:00

15:00

Bubur

Susu

1x

09:00

1x

09:00

1x

09:00

Nasi tim

1x

17:00 *)

2x

13:00

17:00

3x

09:00

13:00

17:00

*) sudah dapat diberikan telur

Fever in Children

Demam merupakan masalah yang sering menimpa anak kita dan tidak sedikit kita2 sebagai orang tua mudah panik sehingga langsung ke dokter anak dan berharap agar cepat sembuh. Sebenarnya kalau kita tahu apa itu demam dan cara mengatasinya, tidak selalu kita harus ke dokter loh...

Lalu apa sih demam itu?

Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh anak mencapai lebih dari 38C dan prosesnya terdiri dari 3 fase, yaitu (1) menggigil sampai suhu tubuh mencapai puncaknya (2) suhu menetap dan (3) suhu menurun.
Demam juga merupakan mekanisme tubuh untuk melawan penyakit, karena suhu tubuh yang tinggi dapat membunuh virus (yang bisa meningkat jumlahnya pada suhu tubuh rendah).
So better not to treat low grade fever.

Bagaimana bisa timbul demam?

Peningkatan suhu tubuh ditimbulkan oleh beredarnya molekul kecil didalam tubuh kita yang disebut PIROGEN (zat pencetus panas). Zat ini juga berguna untuk mengerahkan sel darah putih ke lokasi infeksi dan terjadinya peningkatan pirogen ini bisa disebabkan karena;

  1. Infeksi
  2. Non Infeksi, seperti alergi, tumbuh gigi, keganasan, autoimun (adanya kesalahan "program" di dalam tubuh dimana organ tubuh kita disangka sebagai "musuh" dan diserang oleh sistem kekebalan tubuh kita sendiri) dan lain2.

Diantara kedua penyebab diatas, demam lebih sering disebabkan karena infeksi, bisa oleh bakteri atau virus and in most cases (more than 75%), infeksi ini disebabkan oleh virus , terutama pada bayi dan anak .

Jadi bisa disimpulkan bahwa demam bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu gejala....dan gejala tidak akan hilang apabila penyebabnya tidak ditangani. Makanya ketika anak diberikan obat penurun panas (tempra, panadol), dalam beberapa jam panasnya naik lagi, ini terjadi karena obat penurun panas tidak menyembuhkan penyakitnya.

Lalu apa dong gunanya minum obat penurun panas? gunanya adalah supaya menurunkan suhu tubuh, agar suhu tubuh tidak terus meningkat dan supaya anak merasa nyaman (pain killer), tetapi bukan untuk menormalkan suhu tubuh!
Sekali lagi mohon di ingat - demam bukan penyakit - demam adalah gejala & yang terpenting - cari penyebabnya.

Kalau penyebabnya infeksi virus seperti pilek atau flu, obatnya hanya waktu dan beberapa pegangan di bawah ini. Jangan berikan antibiotik karena antibiotik tidak dapat membunuh virus

Cara mengatasi demam

  1. Minum Banyak karena demam dapat menimbulkan dehidrasi (baca "kerugian yg dapat terjadi karena demam").
  2. Kompres anak dengan air hangat.
    Kok bukan dengan air dingin? karena apabila diberi air dingin, otak kita akan menyangka bahwa suhu diluar tubuh dingin sehingga otak akan memerintahkan tubuh untuk menaikkan suhunya dengan cara menggigil sehingga memproduksi panas. Akibatnya suhu tubuh anak bukannya turun, melainkan tambah panas.
  3. Beri obat penurun panas, acetaminophen atau paracetamol seperti tempra, panadol, atau paracetol, tylenol, sesuai dosis. Kapan obat penurun panas diberikan? Bila suhu di atas 38.5C, atau bila anak uncomfortable. Sebaiknya jangan berikan obat demam apabila panasnya tidak terlalu tinggi (dibawah 38.5C).

Ingat:

  • Sebaiknya kompres dilakukan ketika: anak merasa uncomfortable, suhu mencapai 40C, pernah kejang demam/keluarga dekat pernah menderita kejang demam atau anak muntah2 sehingga obat tidak bisa masuk.

  • Cara melakukan kompres: taruh anak di bath tub mandi dengan air hangat (30-32C) atau usapkan air hangat disekujur tubuh anak. Kalau anak menolak, duduk di bath tub beri mainan & ajak bermain.

Kerugian yang dapat terjadi karena demam

1. Dehidrasi
Tanda2nya: ubun2 cekung, kencingnya sedikit dan apabila punggung tangannya dicubit, kulitnya lambat kembali.
Yang harus dilakukan: beri minum yang banyak, jus buah, es batu atau es krim. Apabila anak muntah atau diare, berikan oralit, pedialite, atau kalau sudah di atas usia 1 tahun tetapi tidak menyukai pedialit atau oralit, dapat diberikan pocari sweat atau gatorade (yang penting minuman yg mengandung elektrolit).

2. Kejang Demam(Febrile convulsion)
Jarang terjadi, terutama pada anak usia antara 6 bulan - 3 tahun. Tanda2nya: hilang kesadaran, kedua tangan kakinya bergerak dalam waktu yang sebentar (istilah nya kejang yg menyeluruh atau generalized, tidak hanya satu sisi saja atau tangan saja atau kaki saja), biasanya berlangsung beberapa detik dan tidak lebih dari 5 menit.
Berbeda dgn kejang yg disebabkan epilepsi (kejang nya lama, tidak harus seluruh anggota tubuh yang mengalami kejang, dan setelah kejang tidak sadar) or radang otak akibat herpes simplex yg tanda2nya: hanya sebelah tangan kakinya yg bergerak dan terjadi dlm waktu lama, lebih dr 10 menit, dan setelah kejang pasien tidak sadar.


Walau nampak menakutkan, kejang demam umumnya tidak berbahaya, namun begitu apabila anak mengalami kejang, sebaiknya dibawa ke dokter.
Ada obat yang dapat mengurangi kejangnya, seperti diazepam atau valium yang berguna untuk merelaksasi otot. Tapi harus diberikan ketika terjadi kejang, tidak berguna apabila diberikan sebelum atau sesudah kejang.
Note: Baca attachment slide 8: Complications dan slide 13; Management of Febrile Convulsion

Obat demam

Tabel dibawah menunjukkan beberapa obat demam yang tersedia di Indonesia.


Ibuprophen

Acetaminophen

Acetosal

Metamizole

Untuk mengobati

nyeri, demam, peradangan.

demam, nyeri.

nyeri, demam, peradangan.

nyeri, demam, peradangan.

Merk Dagang

Proris, Fenris, Motrin

Tempra, Panadol

Aspilet, Aspirin, Aseptosal

Novalgin

Efek Samping

Iritasi lambung, pendarahan saluran pencernaan. Jgn diberikan bila anak muntah/diare.

Paling aman, bila sesuai dosis. Overdose menyebabkan kerusakan hati.

Gangguan otak dan hati, iritasi lambung. Tidak untuk anak dibawah 12 tahun.

Alergi (contoh: muka bengkak)



Prinsip dalam menangani demam
Dibawah ini merupakan hal2 yg harus kita lakukan apabila anak demam as recommended by Mayo Clinic USA dan AAP (American Academy of Pediatrics):
- Cari tahu penyebab panasnya.
- Don't panic! umumnya demam tidak membahayakan jiwa.
- Amati perilaku anak.
Bila pada suhu tidak terlalu tinggi anak masih riang, aktif dan mau main, maka kita tidak perlu panik.
- Jangan memberikan obat penurun panas bila demam tidak tinggi.
- Mengetahui kapan harus cemas dan menghubungi dokter (lihat dibawah).

Kapan harus menghubungi dokter?

Dibawah adalah panduan yang dibuat oleh American Academy of Pediatrics:
- Bila bayi berusia kurang dr 3 bln dgn suhu tubuh mencapai 38C atau lebih.
- Bila bayi berusia 3-6 bln dgn suhu tubuh mencapai 38.3C atau lebih.
- Bila bayi & anak berusia lebih 6 bln dgn suhu tubuh mencapai 40C atau lebih.
- Tidak mau minum/ telah mengalami dehidrasi.
- Menangis terus menerus.
- Tidur terus menerus.
- Kejang
- Sesak nafas, gelisah, muntah or diare.

Diatas adalah ringkasan dari seminar 1/2 hari mengenai "Demam Pada Anak" oleh Dr. Purnamawati SpAK MMPed pada tanggal 24 januari 2004, Jakarta Selatan.

2.5.05

His name is TODAY

We are guilty of ay errors and any faults
but our worst crime is abandoning the chlidren
neglecting the fountain of life

Many of the thing we need can wait
the child can not
right now is the time,
his bone are being formed,
his blood being made,
and his sense are being developed

To him we can not answer tommorow,
his name is TODAY

8.4.05

So longgggg

Tak tahu lagi mau bilang apa. Terlalu lama absent dari dunia blogger.Tau-tau sekarang dah bertebaran blog-blog baru yg bagus2.Gara-gara Friendster kayaknya YAhoopun tak mau ketinggalan.Lihat saja 360.yahoo.com.
What's new? Nothing. Coz I still have too many things to do.